Dokter Persada Hospital Malang Dinonaktifkan Terkait Pelecehan – Persada Hospital Malang tengah menjadi sorotan setelah muncul dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan salah satu dokternya. Seorang pasien perempuan melaporkan adanya tindakan tidak pantas saat menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit tersebut. Laporan ini segera menjadi perhatian publik, terutama di media sosial, di mana korban membagikan slot pengalamannya untuk mencari keadilan.
Kejadian ini diduga terjadi saat pasien menjalani prosedur medis rutin. Menurut keterangan korban, dokter yang bersangkutan melakukan sentuhan yang dianggap tidak sesuai dengan prosedur. Merasa dilecehkan, korban segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak rumah sakit serta berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk proses hukum lebih lanjut.
Tindakan Cepat dari Pihak Rumah Sakit
Menanggapi laporan tersebut, pihak manajemen Persada Hospital Malang bertindak cepat. Dalam pernyataan resmi, rumah sakit mengonfirmasi bahwa dokter yang diduga melakukan pelecehan telah dinonaktifkan sementara dari seluruh aktivitas medis. Keputusan ini diambil untuk menjaga netralitas dalam penyelidikan internal dan memberikan rasa aman kepada seluruh pasien.
“Keselamatan dan kenyamanan pasien adalah prioritas utama kami. Kami mendukung sepenuhnya proses hukum yang sedang berjalan dan siap bekerja sama dengan pihak kepolisian,” ujar perwakilan manajemen dalam konferensi pers.
Selain menonaktifkan dokter tersebut, Persada Hospital juga membentuk tim investigasi independen untuk melakukan pemeriksaan internal. Rumah sakit menegaskan komitmennya untuk transparan dalam menangani kasus ini, serta siap mengambil langkah tegas sesuai hasil penyelidikan.
Dukungan Publik dan Imbauan Kewaspadaan
Kasus ini mendapat banyak dukungan dari masyarakat. Banyak pihak menilai keberanian korban melaporkan dugaan pelecehan patut diapresiasi, mengingat tidak semua korban berani bersuara. Aktivis perlindungan perempuan dan anak pun mendorong agar proses hukum berjalan adil, tanpa adanya intervensi.
Pakar kesehatan mengingatkan pentingnya kejelasan prosedur medis yang dilakukan dokter kepada pasien, terutama saat menyentuh area tubuh tertentu. Komunikasi yang terbuka dan persetujuan pasien menjadi aspek penting dalam menjaga profesionalisme di dunia medis.
Kesimpulan
Kasus ini menjadi pengingat bagi seluruh fasilitas kesehatan untuk terus memperketat standar etik dan perlindungan terhadap pasien, demi menjaga kepercayaan publik terhadap pelayanan medis.